Sakaratul

Dengan celana pendek, aku terima beat ini

Aku masih independen juga tampan hingga kini

Aku sangat peduli dengan opinimu yakini

Suatu hari nanti engkau bisa mendekati

Pantatku yang cantik dan cium sepenuh hati

Bukti cinta yang sejati, aku bantu selebrasi

Dengan penetrasi, pacarmu kugeletakkan

Setelah ku ledakkan, apa perlu kujelaskan?

Dengan lebih detil sentuhan yang sentimentil?

Aku tidak enak hati, macam makan tanpa vetsin

Ku masih ereksi genjot rima selanjutnya

Baris kuberesi, tiap sesi kuhancurkan

Jangan kau ragukan, cukup kepala anggukkan

Diam, biar Mardial yang maju unjuk keahlian

Harap pakai helm, awas drop keletihan

Tibalah saat untuk beat yang ganas

Lucuti tiap halaman, ku tidak kenal letih

Tiada alasan lepas tinggal landasan

Lalu pilah lepaskan bar Pindad, ledakkan

Tinggalkan kantor

Aku tinggal terlantar

Semua tinggal kenangan

Hidup indah di Mampang

Aku 100% tambah satu stress

Dengan sak yang kempes, aku tur ke kota

Jiwa pemberontak dengan geger otak

Kencing di selokan, juga di lokalisasi

Rangka speaker-ku dislokasi

Karena intonasi MC ingkar nasib

Ku tak deklarasi untuk reformasi

Itu kerjaannya Soeharto, ya, nggak, sih?

Mending sok ide dibanding copycat

Ya, kamu sini, kok minder?

Joe, Joe, Joe, Joe

Istirahat dulu, Joe

Coba kau ambil minum dulu itu, Joe

Tak usah terburu-buru seperti itu

Lagu masih panjang

Nah, bolehlah kau mulai sekarang

Satu negeri sudah satu hati

Buat Indonesia jadi katro lagi

Oh, maaf, hanyalah dia, hargailah dia, dan beri hadiah

Yang mana Nabi, ya?

Yang ada WhatsApp-nya

Ehm, dan wataknya di ranjang liar

Nagita Slavina, Nicholas Andika, Firza Nadia?

Terserah dia

Dua Super Fine Clove tak perlukan alkohol

Cukup mouse dan keyboard

Microphone Behringer

Mardial buka teleport

Galaksi 'kan melengkung

Coba saja telefon

Neil, apakah betul?

Ah, jangan tanyaku

Agama siapa pun

Akan menganga takjub

Sujud mengharap ampun

Bak kawah Krakatau mundur beberapa tahun

Akan bawa kekacauan

Nyaris Sakaratul