Lyrics

Kuatnya belenggu besi Mengikat kedua kaki Tajamnya ujung belati Menujam di ulu hati Sanggupkah tak akan lari Walau akhirnya pasti mati? Di kepala tanpa baja Di tangan tanpa senjata Ah, itu soal biasa Yang singgah di depan mata kita Lusuhnya kain bendera di halaman rumah kita Bukan satu alasan untuk kita tinggalkan Banyaknya persoalan yang datang tak kenal kasihan Menyerang dalam gelap Memburu kala haru dengan cara main kayu Tinggalkan bekas biru lalu pergi tanpa ragu Memburu kala haru dengan cara main kayu Tinggalkan bekas biru lalu pergi tanpa ragu Setan-setan politik yang datang mencekik Walau di masa paceklik tetap mencekik Apakah selamanya politik itu kejam? Apakah selamanya dia datang 'tuk menghantam? Ataukah memang itu yang sudah digariskan? Menjilat, menghasut, menindas Memperkosa hak-hak sewajarnya Maling teriak maling, sembunyi balik dinding Pengecut lari terkencing-kencing Tikam dari belakang, lawan lengah diterjang Lalu sibuk mencari kambing hitam Selusin kepala tak berdosa Berteriak hingga serak Di dalam negeri yang congkak Lalu senang dalang tertawa "Ya-ha-ha!" Lusuhnya kain bendera di halaman rumah kita Bukan satu alasan untuk kita tinggalkan Banyaknya persoalan yang datang tak kenal kasihan Menyerang dalam gelap Memburu kala haru dengan cara main kayu Tinggalkan bekas biru lalu pergi tanpa ragu Memburu kala haru dengan cara main kayu Tinggalkan bekas biru lalu pergi tanpa ragu Apakah selamanya politik itu kejam? Apakah selamanya dia datang 'tuk menghantam? Ataukah memang itu yang sudah digariskan?
Writer(s): Virgiawan Listanto Lyrics powered by www.musixmatch.com
instagramSharePathic_arrow_out